Jumat, 11 Desember 2009

gondang batak warisan yang kurang dihargai

Kalau kita dengar istilah “musik Batak”, apakah yang muncul dalam pikiran kita? Istilah “Batak” berkenaan dengan sesuatu bangsa besar yang mengandung beberapa suku yang kebudayaannya dan bahasanya berhubungan, tetapi juga berbeda. Bangsa Batak termasuk suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Mandiling, dan Angkola. Menurut kebiasaan di Indonesia, kalau kita dengar kata “Batak” kita biasanya pikir tentang kebudayaan Batak Toba. Kemudian, kecuali kita yang bekerja dalam suasana anthropolog atau etnomusikolog, istilah “musik Batak” hampir selalu disamakan dengan musik Batak Toba.

Kalau kita pikir tentang musik Batak, apakah itu yang timbul dalam akal kita? Dalam kota-kota besar seperti Medan, jawabnya hampir selalu terkait dengan musik pop Batak seperti musik trio vokal yang biasanya bisa didengar di pesta kawin, siaran radio musik Batak, Karaoke, lapotuak dsb.
Bila musik pop Batak dipersembahkan di video biasanya di kaset karaoke, rasanya hampir selalu ada tentang kerinduan desa, Danau toba, dan gaya hidup yang sering dianggap sudah hilang. Dalam video sejenis ini, sering penyanyi dan penari pakai pakaian tradisi menari tortor di depan rumah tradisi, atau dipinggir danau toba. Dalam video ini, kadang kita melihat sekilas ansambel musik tradisi Batak Toba; Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Penglihatan sekilas ini, bagaimanpun biasanya sangat singkat sekali dan hampir tidak pernah dibolehkan mendengar suara alat-alat ini dalam gambaran kebudayaan Batak Toba yang ditengahi dan diatur oleh media. Kelompok musik tradisi Batak Toba sudah menjadi lambang kebudayaan yang dilucuti oleh konteks dan makna asli. Gara-gara kekuatan media massa dalam hidup modern ini, masyarakat Batak Toba, khususnya pemuda yang tinggal di kota menganggap musik tradisi mereka sebagai simbol kebudayaan Batak tradisi, tetapi simbol tersebut melambangkan baik pemandangan hidup maupum astetis musik yang biasanya mereka diasingkan dalam kehidupannya sehari-hari.

GONDANG

Musik tradisi masyarakat Batak Toba disebut sebagai gondang. Ada tiga arti untuk kata “gondang” : 1. Satu jenis musik tradisi Batak toba; 2. Komposisi yang ditemukan dalam jenis musik tsb. (misalnya komposisi berjudul Gondang Mula-mula, Gondang Haroharo dsb; dan 3. Alat musik “kendang”. Ada 2 ansambel musik gondang, yaitu Gondang Sabangunan yang biasanya dimainkan diluar rumah dihalaman rumah; dan gondang Hasapi yang biasanya dimainkan dalam rumah.

Gondang Sabangunan terdiri dari sarune bolon (sejenis alat tiup-”obo), taganing (perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci punya peran melodis dengan sarune tsb), gordang (sebuah kendang besar yang menonjolkan irama ritme), empat gong yang disebut ogung dan hesek sebuah alat perkusi (biasanya sebuah botol yang dipukul dengan batang kayu atau logam) yang membantu irama.

Sarune Bolon adalah alat tiup double reed (obo) yang mirip alat-alat lain yang bisa ditemukan di Jaw, India, Cina, dsb. Pemain sarune mempergunakan teknik yang disebut marsiulak hosa (kembalikan nafas terus menerus) dan biarkan pemain untuk memainkan frase-frase yang panjang sekali tanpa henti untuk tarik nafas. Seperti disebut di atas, taganing adalah perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci dan punya peran melodis sama dengan sarune. Tangga nada gondang sabangunan disusun dalam cara yang sangat unik. Tangga nadanya dikunci dalam cara yang hampir sama (tapi tidak persis) dengan tangga nada yang dimulai dari urutan pertama sampai kelima tangga nada diatonis mayor yang ditemukan dimusik Barat: do, re, mi, fa, sol. Ini membentuk tangga nada pentatonis yang sangat unik, dan sejauh yang saya tahu, tidak bisa ditemukan ditempat lain di dunia ini. Seperti musik gamelan yang ditemukan di Jawa dan Bali, sistem tangga nada yang dipakai dalam musik gondang punya variasi diantara setiap ansambel, variasi ini bergantung pada estetis pemain sarune dan pemain taganing. Kemudian ada cukup banyak variasi diantara kelompik dan daerah yang menambah diversitas kewarisan kebudayaan ini yang sangat berharga.

Ogung terdiri dari empat gong yang masing-masing punya peran dalam struktur irama. Pola irama gondang disebut doal, dan dalam konsepsinya mirip siklus gongan yang ditemukan dimusik gamelan dari Jawa dan Bali, tetapi irama siklus doal lebih singkat.
Sebahagian besar repertoar gondang sabangunan juga dimainkan dalam konteks ansambel gondang hasapi. Ansambel ini terdiri dari hasapi ende (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main melodi), hasapi doal (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main pola irama), garantung (sejenis gambang kecil yang main melody ambil peran taganing dalam ansambel gondang hasapi), sulim (sejenis suling terbuat dari bambu yang punya selaput kertas yang bergetar, seperti sulim dze dari Cina), sarune etek (sejenis klarinet yang ambil peran sarune bolon dalam ansambel ini), dan hesek (sejenis alat perkusi yang menguatkan irama, biasanya alat ini ada botol yang dipukul dengan sebuah sendok atau pisau).

Tangga nada yang dipakai dalam musik gondang hasapi hampir sama dengan yang dipakai dalam gondang sabangunan, tetapi lebih seperti tangga nada diatonis mayor yang dipakai di Barat. Ini karena pengaruh musik gereja Kristen.

ASPEK-ASPEK SEJARAH

Ansambel musik yang memakai alat-alat terbuat dari perunggu di Sumatera biasanya terdiri dari perlengkapan yang punya empat sampai dua belas gong kecil,satu atau dua gong besar yang digantung, dua sampai sembilan kendang, satu alat tiup, penyari dan gembreng. Satu Ansambel yang khas jenis ini ada gondang sabangunan dari batak toba. Ansambel ini masih dipakai dalam upacara agama Parmalim. Gondang sabangunan punya peran yang penting sekali dalam upacara agama tersebut. Seperti pada catatan di atas, Ansambel ini terdiri dari 4 gong yang main siklus irama gongan yang singkat, perlengkapan lima kendang yang dikunci, satu sarune (alat tiup/ obo), satu kendang besar dan satu alat perkusi (biasanya botol) untuk memperkuatkan irama.

Musik gondang sabangunan dipakai dalam upacara agama untuk menyampaikan doa manusia ke dunia atas. Waktu musik dimainkan, pemain sarune dan pemain taganing dianggap sebagai menifestasi Batara Guru. Musik ini dipergunakan untuk berkomunikasi dengan dunia atas dan rupanya tranformasi pemain musik ini terjadi untuk memudahkan hubungan dengan dunia atas. Transformasi paradigma ini di mitos Batak sangat mirip yang ada di Bali menunjuk bukti tidak langsung bahwa ada hubungan purbakala diantara kebudayaan Batak Toba dan kebudayaan Bali. Biarpun hal ini tidak dapat dibuktikan, ada kemungkinan yang berhubungan dengan sejarah, karena kedua kebudayaan masing-masing berhubungan paling sedikit sebagai batas keluar kerajaan majapahit. Bersangkut dengan konsep kosmos bertingkat tiga ada konsep tentang faktor mediasi; pohon kosmos atau pohon hidup. Pohon mitos ini yang menghubungkan tiga dunia punya hubungan simbolis dengan pohon Bodhi dalam agama Budha, kayon di wayang Bali dan Jawa, dan barangkali konsep ini lebih tua dari agama Budha dan agama Hindu. Dalam konsepsi Batak peran musik mirip peran pohon kosmos; musik juga menguhubungkan dunia masing-masing. Melalui musik gondang batasan diantara dunia dapat ditembus, doa manusia dapat sampai kepada debata, dan berkah debata dapat sampai kepada manusia.

Dengan kedatangan agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan Batak sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama baru ini dan nilai-nilai barat menggoncangkan kebudayaan tradisi batak toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan dengan kesurupan, pemujaan roh nenek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal abad kedua puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk melarang upacara bius dan musik gondang. Larangan ini bertahan hampir empat puluh tahun sampai pada tahun 1938. Itu merupakan suatu pukulan utama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tsb.

Kamis, 10 Desember 2009

masalah sosial budaya

masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.

Masalah budaya muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah budaya yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah budaya dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor sosial : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

tepatnya intervensi masalah sosial. disitu sdapat dipelajari bahwa antara faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya saling mempengaruhi satu sama lain. jika masalah sosial berasal dari faktor biologis, maka akan berdampak pula pada psikologis dan sosial budaya. contohnya: penyakit menular yang dialami seorang istri dapat berpengaruh pada perceraian dalam keluarganya (budaya), yang menyebabkan stress (psikologis).

setiap aktivitas menurut saya berpotensi menghadirkan permasalahan sosial, maka dari itu diperlukan adanya pencegahan terhadap kemunculan permasalahan sosial. contoh :pernikahan dan kelahiran.

secara kasat mata kedua hal tersebut adalah hal yang lumrah terjadi dalam kehidupan manusia. tetapi dari pernikahan itu bisa saja tejadi KDRT, perceraian, dan sebagainya. atau karena kelahiran, muncul masalah-masalah sosial seperti kepadatan penduduk, kematian ibu dan anak, dsb. oleh karena itu perlu ada langkah-langkah seperti penyuluhan, pendampingan dan usaha-usaha sosial dalam mencegah timbulnya masalah sosial. kalau sudah terjadi masalah, maka yang diperlukan adalah rehabilitasi sosial, seperti program suntik, pil, susuk atau lainnya dalam KB, menurut saya itu adalah upaya rehabilitasi sosial, khususnya bagi wilayah yang padat penduduknya, semisal china (untuk negara) atau jakarta (bagi sebuah pulau), tetapi penyuluhan bagaimana membangun KB, itu merupakan sebuah pencegahan bagi wilayah-wilayah yang jarang penduduknya. demikian juga dengan pagelaran musik dangdut di kampung-kampung, seperti sekarang yang baruterespos kembali.

hal di atas diutarakan adalah perkara yang berpotensi menjadi masalah sosial. namun masalah sosial itu sendiri muncul karena faktor pemicu masalah. apa faktor pemicu masalah tersebut ? jelas, bahwa yang namanya masalah adalah sesuatuyang ingin dihindari, sesuatu yang tidak diharapkan, atau sesuatu yang dapat menimbulkan malapetaka.

berbicara masalah porno aksi, maka sebenarnya ini merupakan salah satu pemicu masalah soaial. hal ini bisakita lihat, bahwa dari dulu, meskipun orang 'menggandrungi' aktivitas seks (karena naluri biologis sebagai makhluk hidup), namun manakala hal itu terjadi di muka umum, maka hal itu akan mendatangkan cacian, hinaan, dan berbagai sanksi psikologis, bahkan ada yang sampai dibakar atau dipukuli. untuk di indonesia, pelanggaran porno aksi masih menjadi bahan perdebatan, karena hingga kini aturan masalah tersebut tidak kunjung mendapat kepastian hukum, betul ?! (anda lebih tahu karena orang hukum). tapi tadi bisa kita lihat, meskipun sanksi dari normajhukum belum nampak jelas, namun sanksi dari berbagai norma telah menyalahkan aktivitas tersebut, norma kesopanan, menyalahkan, norma adat pun demikian, norma agama, tentu lebis tegas lagi. maka dari sini bisa kita simpulkan bahwa porno aksi (ditempat keramaian dan bukan dengan yang dihalalkan) merupakan sesuatu yang tidak diharapkan, baik oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun masyarakat. allahu'alam

terkait dengan adanya pagelaran dangdut, porno aksi, dan kaitannya dengan masalah ekonomi, sebenarnya yang menjadi permasalahan intinya, menurut saya (sebagai kalangan sosial, ilmu sosial) adalah ketidakadaannya ke-sinkron-an pola berpikir masyarakat dengan perilakunya. dimana mereka dalam pola berpikir (sebagai pedoman mereka bertindak)

1. untuk porno aksi (atau terkait aktivitas seksual) itu adalah hanyalah lingkup privat seseorang dengan pasangannya dan tabu untukdiumbar ke setiap orang, tetapi ada yang melakukannya demi alasan ekonomi.

2. pagelaran dangdut, meskipun tanpa porno aksi, sebenarnya tujuannya adalah memberikan hiburan, yang setiap orang memerlukan dan mencari hiburan, tinggal bagaimana merancang hiburan yang atraktif namundengantidak mengeksploitasi hal-hal yangterkait dengan seks. justru dengan adanya porno aksi dlam panggung hiburan, menunjukkan ketidak kreatifan penyelenggara hiburan itu sendiri. buktinya, rumah-rumah pelacuran atau warung remang-remang, meskipun tidak mengatasnamakan hiburan, mereka tetap larsi manis.

3. masalah ekonomi selalu menjadi senjata pamungkas setiap orang melakukan pelanggaran. contoh kecil, orang yang mengebut dan melanggar lalu lintas, alasannya adalah menghemat waktu, time is money, atau membunuh orang, karena alasan harta. jadi ekonomi, hanya sebagai alasan saja, sehingga pilihannya adalah menegakkan kepastian hukum atau mentolerir berbagai alasan, termasuk alasan ekonomi. dan pelanggaran karena alasan ekonomi, mencerminkan bahwa negara ini tidak sejahtera dan pemerintahnya tidak memperhatian ekonomi rakyatya.

banjir jakarta

Artikel: Banjir
Thursday, 01 May 2008
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar.
Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya
sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun
menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi
kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat
dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu
faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran
sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai,
pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya. Kenali Penyebab Banjir
- Curah hujan tinggi
- Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
- Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
- Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
- Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
- Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai. Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir
- Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
- Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
- Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
- Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
- Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
-
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan
banjir.
Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir
Di Tingkat Warga
- Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air
atau selokan dari timbunan sampah.
- Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut
pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
- Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti
pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
- Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet
dan pelampung guna evakuasi.
-
Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau
melakukan konfirmasi.
Di Tingkat Keluarga
- Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
- Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban
karet bila ada.
- Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan
air bersih.
- Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
- Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda
berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
-
Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
-
Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
-
Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-
RAPI-Nusantara.NET
http://rapi-nusantara.net Powered by Joomla! Generated: 11 December, 2009, 05:30
barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
-
Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa,
Lurah ataupun Camat. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
- Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk
membunuh kuman penyakit.
- Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian
banjir.
- Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti
tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
-
Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan. Sumber : Leaflet Set BAKORNAS PBP
RAPI-Nusantara.NET